Jumat, 17 Oktober 2014

Berita Terbaru Juventus

Info Agen Judi Bola | Fabio Capello hanya bisa geleng-geleng kepala. Sebagai salah satu tokoh kawakan sepakbola Italia, Don Fabio mengaku kecewa terhadap duel Juventus vs AS Roma yang sarat kontroversi. Padahal, Capello sempat berharap bentrokan dua raksasa 5 Oktober lalu itu bisa jadi contoh. Contoh untuk batu pijakan kebangkitan Serie A yang beberapa musim ini reputasinya terpuruk.

“(Laga) Juventus-Roma tiada yang bisa dipandang indah dalam segala aspek, apalagi soal kontroversi, baik selama dan setelah pertandingan,” ketus Capello, sebagaimana disasdur Agen Judi Bola.

“Saya kecewa, karena laga itu semestinya jadi contoh untuk kebangkitan level sepakbola Italia. Perbedaan (kedua tim) hanyalah bagaimana mereka menyesuaikan diri menargetkan kemenangan. Klub yang selalu bernafas dengan mentalitas juara adalah Juventus,” lanjutnya. Arsitek gaek yang kini masih berkarier melatih tim nasional Rusia itu juga prihatin soal persaingan Serie A. Sejak beberapa musim belakangan, peta kompetitif klub-klub Serie A belum bisa mengulang masa lalu, di mana setidaknya ada tujuh tim yang berpotensi juara.

“Ketika saya melatih Milan, ada tujuh tim yang bertarung memperebutkan Scudetto. Alasannya, karena saat itu tim-tim masih dipimpin Presiden-presiden yang hebat. Sekarang sisanya tinggal Roma, Juve dan Napoli. Yang lain, hanya sekadar kontestan,” tambah Capello. Begitupun soal daya tarik kompetisi Serie A terhadap pemain-pemain top. Selain Juve yang punya seorang Carlos Tévez, Capello hanya melihat tim-tim lain cuma diperkaya para pemain medioker.

“Level pemain di Serie A juga menurun. Jika Anda berlatih dengan pemain hebat, Anda akan belajar dan berkembang. Tak punya pemain top di skuad, maka para pemain hanya bisa meniru level medioker,” sambungnya lagi.

“Klub di luar Italia punya banyak uang dan membeli pemain paling bertalenta, maka mereka pun punya mental juara. Setidaknya selama krisis ekonomi, sepakbola Italia masih melakukan pekerjaan bagus soal menemukan legiun asing berbakat. Hanya satu di antara mereka yang datang berstatus pemain top dan dia adalah Carlos Tévez,” tuntas Capello.

Michel Platini menanggapi dengan santai ketika eks klubnya, Juventus, dituduh dibantu wasit . Menurutnya, dari dulu hal tersebut sudah terjadi, dan kesuksesan yang diraih adalah murni karena kehebatan Bianconeri.  Juventus digembar-gembor dibantu wasit usai berhasil mengalahkan AS Roma 3-2 di Turin, beberapa waktu yang lalu. Penyebabnya adalah sang pengadil lapangan menghadiahi dua penalti untuk Gianluigi Buffon dkk, padahal Giallorossi juga diberikan hadiah titik putih.

Usai pertandingan, Francesco Totti menyalakan bara api dengan menyebutkan Juventus menang dengan cara yang tidak adil, karena dibantu wasit. Platini, yang menjabat sebagai Presiden UEFA, lantas tak rela Juventus disebut demikian dan membela pasukan Massimiliano Allegri.

“Ini adalah cerita lama yang sama bahwa Juventus selalu difavoritkan, atau siapapun yang menang karena dibantu wasit. Saya bahkan tidak menyaksikan Juventus-Roma. Saya juga tidak tahu gol kemenangan Leonardo Bonucci,” kata Platini, seperti dilansir Agen Judi Bola.

“Saya banyak mendengar tentang kabar itu (Juventus dibantu wasit), tapi selalu sama. Jelas saya ingat perburuan gelar yang melibatkan Juventus. Perseteruan selalu antara dua tim hebat, tapi kami tidak butuh wasit untuk menang,” jelasnya. Gelandang muda Juventus, Paul Pogba mengungkapkan ambisi besarnya untuk merebut gelar pemain terbaik dunia kelak. Tentunya dengan diiringi title juara Serie A dan Liga Champions bagi si Nyonya Tua.

Faktanya, Pogba telah menjelma menjadi pemain sangat penting terhadap kesuksesan Juve dalam dua tahun terakhir. Sejak diboyong dari Manchester United pada jendela transfer musim panas 2012, ia sanggup memberikan dua gelar Serie A bagi Juve. 

juventus, agen judi bola

Tekat kuatnya untuk merengkuh Ballon d’Or pun kian memuncak, setelah ia mampu tampil apik bersama tim nasional Prancis di Piala Dunia 2014. Hingga akhirnya, hal tersebut diyakini sebagai indikator untuk menjadi pesepakbola terbaik dunia.

”Saya sangat bangga menerima penghargaan ini, dan itu suatu kehormatan bagi saya untuk bermain di Piala Dunia. Saya tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, tapi saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memenangkan lebih banyak trofi,” ucap Pogba, seperti dilansir Agen Judi Bola.

”Saya akan terus bekerja keras. Tujuan saya adalah untuk menjadi pemain terbaik di dunia!,” tegas pemain jebolan akademi Manchester United.

Kontrak Pogba saat ini dengan Bianconerri berjalan sampai 2016, dan ia berulang kali dikaitkan dengan Real Madrid, Paris Saint-Germain dan kembali ke Setan Merah selama musim panas. Namun rumor tersebut tampaknya akan menghilang, mengingat kini ia sedang dalam proses pembicaraan perihal perpanjangan kontrak baru dengan Juve.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar